Satu Hal yang Paling Indonesia

Indonesia merupakan negara yang dipenuhi oleh banyak sekali pulau, dimulai dari pulau besar hingga pulau-pulau yang kecil, dari Sabang hingga Merauke.  Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak sekali bahasa dari tiap pulau yang berbeda serta kebudayaan yang beragam juga. Bangga saya menjadi orang Indonesia. Sudah pulaunya banyak, kekayaan alamnya juga banyak, budayanya beranekaragam, bahasanya kaya, tanahnya subur pula.

Tapi diantara banyak keanekaragaman yang dimiliki oleh Indonesia, ternyata ada satu hal yang menjadi ciri khas tersendiri bangsa Indonesia yang sama sekali tidak akan ditemukan di belahan bumi manapun 🙂

Indonesia Tanah Airku

Indonesia meskpun banyak kasus yang menimpa negera tercinta ini, tapi hal ini sama sekali tidak mempengaruhi kecintaan saya terhadap tanah kelahiranku ini. Jika ada yang bilang bahwa Indonesia lekat dengan korupsi, memang saya akui iya tapi hal ini saya rasa tidak semua orang melakukannya. Masih ada banyak orang-orang jujur di balik meja-meja jabatan yang sama sekali tidak tersentuh oleh media.

Saya pernah mendengar cerita dari seorang mentor saya, dimana beliau bercerita tentang masa-masa sulitnya bersama sang istri yang bekerja di direktorat kantor pajak. Saat itu beliau dalam kondisi keuangan yang sulit dan beliau mengancam sang istri untuk melakukan tindak korupsi di kantor atau jika sang istri tidak mau melakukannya maka dia akan teracam diceraikan. Spontan dengan tegas sang istri mengatakan, “lebih baik kita cerai saja”.

Hal ini membuat saya kagum kepada istri beliau, meskipun berada dalam kondisi keuangan yang sedang krisis dan di depan mata tersedia peluang besar untuk melakukan tindak curang korupsi, beliau dengan tegas mengatakan TIDAK. Sejak saat itu, saya mulai merubah pola pikir saya bahwa pejabat-pejabat tidak semuanya bertindak curang terhadap jabatannya dan masih ada banyak di luar jangkauan media para pejabat yang murni bekerja mengbdi untuk negara.

Satu Hal Paling Indonesia

Saya selalu melihat dimana pun saya berada, baik itu di rumah, di tempat umum, di sekolah mulai playgroup sampai tempat perkuliahan, bahkan di kantor-kantor. Ada satu hal yang paling Indonesia yang tidak akan pernah bisa di dapatkan di belahan dunia manapun. Bahkan kita sendiri pasti sering melakukannya tapi tidak sadar bahwa inilah salah satu hal yang paling Indonesia.

Yup! Budaya mencium tangan. Dimanapun, siapapun, budaya cium tangan merupakan hal yang paling Indonesia menurut saya. Anak akan mencium tangan kedua orang tuanya saat selesai shalat, ingin meminta restu atau sekedar ingin keluar rumah. Hal ini tentunya yang paling sering kita lakukan.

Sang istri mencium tangan sang suami, adik mencium tangan kakak atau bahkan saat kita bertemu dengan orang yang lebih tua dari kita ataupun orang yang kita hormati, tentunya kita akan mencium tangan mereka sebagai bukti tertinggi penghormatan kita.

Ada juga budaya ini dilakukan di sekolah, saat para murid mencium tangan guru saat memasuki kelas dan keluar kelas sebagai penghormatan kepada sang guru.

Budaya cium tangan juga bahkan ditemui di perkuliahan, dimana saya sendiri masih melakukan hal ini, sebagai penghormatan kepada dosen kita yang telah memberikan ilmu dan waktunya untuk mengajarkan banyak hal kepada kita.

Selain itu budaya ini juga ditemui di kalangan pejabat, sebagai buktinya saat pak Anas mencium tangan Presiden kita Pak SBY

Betapa luasnya budaya mencium tangan tersebar di setiap kalangan di bangsa kita, hingga kita sendiri bahkan lupa bahwa budaya ini merupakan salah satu budaya yang paling Indonesia dan akan kita temui dimanapun kita berada, baik itu di Sulawesi, di Jawa, Kalimantan, Papua, Sumatera atau bahkan pulau-pulau kecil lainnya yang bahkan berbeda bahasa, adat, suku, budaya dan aksen 🙂

Manfaat Budaya Cium Tangan

Ternyata mencium tangan atau lebih dikenal dengan salim itu bukan hanya sekedar budaya saja di masyarakat kita, akan tetapi budaya ini ternyata memiliki banyak manfaat dari segi psikologi manusia. Saya bukan seorang peneliti atau psikolog, tapi saya tau persis manfaat dari budaya ini karena saya sendiri sering melakukannya bahkan kepada tukang becak yang datang bertamu ke rumah 🙂

Dengan mencium tangan orang yang lebih tua dari kita atau orang yang kita hormati maka akan tumbuh sikap menghormati orang lain tanpa membedakan status dan menumbuhkan rasa rendah hati pada diri kita, dimana saat kita mencium tangan seseorang maka seketika kesombongan di hati kita akan hilang karena tidak mungkin orang yang sombong mau mencium tangan orang lain.

Selain itu, orang yang kita cium tangannya tentunya akan merasa senang dan merasa dihormati serta dihargai. Pernahkah teman-teman dicium tangannya oleh seseorang, baik itu adik atau orang yang sekedar menghormati kita? Perasaan kita tentunya akan merasa senang sehingga akan tumbuh perasaan menghargai orang yang mencium tangan kita.

Guru saya sewaktu di SMA pernah bercerita bahwa beliau pernah bertemu dengan seorang alumni dari sekolah kami. Alumni tersebut sekarang sudah memiliki jabatan di salah satu perusahaan. Tapi saat bertemu dengan sang guru, si alumni tersebut masih saja mencium tangan sang guru. Saat ditanya mengapa dia melakukan hal tersebut padahal dia sudah dewasa bahkan memiliki keluarga dan jabatan, dia langsung mengatakan, “Saya boleh saja memiliki keluarga, umur bahkan jabatan, tapi bapak tetap menjadi orang tua saya dan harus saya hormati.”  Guru saya waktu itu bercerita dengan mata yang berkaca-kaca karena merasa sangat bahagia mengingat sang alumni serta mengucapkan kata-kata yang menurut saya adalah doa yang baik untuk sang alumni.

Sejak saat itu saya mulai membiasakan diri untuk mencium tangan siapapun yang lebih tua dari saya agar setiap kali mereka mengingat saya, mereka akan merasa senang dan terus mendoakan saya untuk menjadi lebih baik dan sukses.

Saya pernah bekerja di salah satu bank di daerah Makassar, dimana saat itu saya adalah pegawai baru dan saat saya memasuki sebuah ruangan bersama kawan saya, kebetulan saat itu adalah suasana lebaran, kami saling salam dengan seisi ruangan. Di ruangan tersebut ada seorang bapak yang merupakan kepala bagian di ruangan tersebut, spontan saya mencium tangan beliau saat tiba giliran berjabat tangan dengan beliau, padahal saat itu saya sama sekali tidak pernah bertemu dan kawan saya juga tidak mencium tangan beliau. Singkat cerita sejak kejadian itu, beliau sangat baik kepada saya dan menganggap saya seperti anak beliau sendiri dan sering membantu saya dalam pemecahan masalah yang saya hadapi.

Bahkan hingga saya tidak bekerja lagi di bank tersebut, beliau masih sering mencari saya dan mengatakan kepada orang lain bahwa saya adalah anak pertama beliau. Luar biasa bukan kekuatan dari budaya mencium tangan ini? 🙂

Itulah salah satu contoh manfaat dari budaya cium tangan ini menurut saya. Dengan melakukan budaya ini, tidak peduli siapa dan dimana, yang jelas orang tersebut lebih tua dan layak untuk kita hormati, baik itu tukang becak atau bahkan pejabat sekalipun, jika kita tidak membeda-bedakan mereka, maka sikap rendah hati akan muncul dan kita akan terbebas dari rasa sombong. Serta kemungkinan besar orang yang kita telah cium tangannya akan merasa senang setiap kali mengingat kita dan akan terus mendoakan kita.

7 respons untuk ‘Satu Hal yang Paling Indonesia

  1. myunspokenminds berkata:

    Misi ya, saya mau komentar..
    Saya orang Minang, jujur aja.. sebagai rakyat Indonesia yang gede di ranah Minang, sebenarnya saya sering ‘kaget budaya’, dengan budaya cium tangan ini.

    Karena di masyarakat Minangkabau, kita hanya mencium tangan orang tua atau kakek nenek, bukan atasan, teman atau pun gubernur dan Presiden.

    Kita menganut paham egaliter, dengan falsafah duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Jadi kita nggak akan menyembah atasan dengan cara mencium tangan, tapi hanya menghargai. Cara salaman orang Minang, punggung lurus, mata dan senyuman berbicara. Bukan dengan cara ‘sungkem’.

    Tapi banyak dengan media televisi sekarang banyak generasi sekarang yg ikut2an adegan cium tangan ini, yang sebenarnya gak lazim di budaya Minang.

  2. arul chandrana berkata:

    sopan santun yang, sayangnya, mulai jarang dilakukan. kini, lambaian tangan lebih umum kita temukan dari pada sungkem tangan. mungkin itulah mengapa banyak anak yang pergi susah kembali, hehehehe

    • Fany berkata:

      saya kurang tau masalah menjilat atau tidakx 😀 yg jelas beliau hanya menunjukkan kebiasaan org Indonesia saja yg menurut sy sangat unik dan tidak pernah sy temukan di film2 barat 😀

Berikan Komentarmu ^_^ Hindari iklan terselubung yaa..